Thursday, September 19, 2013

Browse » home» » » Komponen Jaringan

Komponen Jaringan





Repeater

Router

Seperti telah dijelaskan di atas komponen jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya melibatkan beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter serta memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa komponen tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui masing-masing komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan sederhana.

1. NIC (Network Interface Card) 


NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam
atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak
terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.

2. HUB atau Concentrator

 
Komponen Jaringan 
Untuk membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows Server 2003, Windows 2000 Server maupun Workgroup berbasis Windows XP atau Windows Vista ada beberapa hal penting dan merupakan kebutuhan wajib alias harus ada. Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware untuk membangun jaringan itu sendiri. Yang dimaksud hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen Komputer Server, Komputer Client, NIC, HUB, Switch, Kabel, dan lain-lain.
Sebagai gambaran berikut ini akan diuraikian secara singkat keperluan minimal untuk membangun sebuah jaringan komputer.

1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN (Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud antara lain adalah:

Komputer yang akan digunakan sebagai Server

Beberapa komputer untuk workstation

NIC (Network Interface Card)

HUB atau Swicth yang mendukung F/O

Kabel UTP

Kabel Telepon

Conector RJ45 dan RJ11

Peralatan tersebut merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila jaringan komputer di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus ditambah beberapa hardware lain seperti:
Gambar 3. Contoh HUB
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi
star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer Server.Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan. Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara  up-link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk  server atau hub lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan. 
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share)  jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada  jaringan seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan  yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan  tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows  95/98, maka secara sederhana jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut  bersamaan mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing  user tersebut hanya 0.5 Mbps.

3.Repeater (penguat sinyal)

Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang).Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu  lintas data dari clien ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau  workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat.  Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.

4. Switch


Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and  forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.  
Sedangkan switch store and-forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini  menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk  memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui  adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian kecepatan  transfer data lebih tinggi. 
Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling  berhubungan disebut "collapsed backbone."  Saat ini perusahaan umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya  dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya mereka menggunakan switch  10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan  1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.

6. Router


Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch. Perbedaannya, router  merupakan penyaring atau filter lalu lintas data.Penyaringan dilakukan dengan menggunakan  protokol tertentu.Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet  sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari  satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area  Network) atau WAN (Wide Area Network) atau jaringan global seperti Internet.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.